Penulisan tugas akhir ini dibuat oleh Intan Mayasari dari Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2007. PT Nestlé Indonesia Panjang Factory merupakan pabrik yang memproduksi kopi instan dan mixes dengan merek Nescafe. Bahan baku yang digunakan adalah biji kopi yang berasal dari daerah Lampung dan wilayah lainnya. Penulisan ini membahas mengenai penerapan integrated management system (ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001) dengan permasalahan diantaranya perubahan sistem manajemen dari internal Nestlé menjadi IMS disebabkan oleh faktor dari luar dan dari dalam Nestlé sendiri. Faktor dari luar adalah adanya tuntutan konsumen agar sistem manajemen internal Nestlé diubah menjadi sistem manajemen yang berlaku secara internasional, baik terhadap mutu, keselamatan dan kesehatan kerja, serta lingkungan. Faktor utama dari dalam adalah adanya beragam sistem yang berjalan bersamaan, berbeda area implementasi dan tanggung jawab, serta konflik implementasi, pengendalian, dan pemeliharaan.

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah mengidentifikasi pemenuhan terhadap implementasi Integrated Management System serta mempelajari proses produksi kopi instan di PT. Nestlé Indonesia – Panjang Factory.

Standar yang didefinisikan oleh ISO adalah spesifikasi teknis atau dokumen setara yang tersedia untuk masyarakat, dihasilkan dari konsensus atau persetujuan umum yang didasarkan kepada IPTEK atau pengalaman agar dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat serta diakui oleh badan yang berwenang baik tingkat nasional, regional atau internasional. Standar memberi kontribusi yang sangat besar kepada sebagian besar aspek hidup kita, meskipun pada kenyataannya sering sekali kontribusi tersebut tidak dapat terlihat dengan mata. Keberadaan standar akan dirasakan oleh produsen dan pengguna produk, misalnya ketika suatu produk memiliki mutu yang kurang baik, tidak memenuhi keinginan dan persyaratan, tidak cocok dengan peralatan yang dimiliki, bahkan tidak dapat dipercaya dan berbahaya. ISO adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakilwakil dari badan standar nasional setiap negara.

Penerapan integrated management system (ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001) ini sangat penting bagi perusahaan. ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen mutu. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk (barang dan/atau jasa) yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan-persyaratan yang ditetapkan ini dapat merupakan kebutuhan spesifik dari pelanggan, di mana organisasi yang dikontrak itu bertanggung jawab untuk menjamin kualitas dari produk-produk tertentu, atau merupakan kebutuhan dari pasar tertentu, sebagaimana ditentukan oleh organisasi. Standar-standar ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987.

ISO versi tahun 2000 mencakup beberapa seri berikut:

  1. ISO 9000:2000, QMS : Fundamentals and vocabulary replacing ISO 8402 and ISO 9000-1
  2. ISO 9001:2000, QMS : Requirements replacing the 1994 versions of ISO 9001, 9002, and 9003
  3. ISO 9004:2000, QMS : Guidance for performance improvement replacing ISO 9004 with most parts
  4. ISO 19011, Guidance for auditing management systems replacing ISO 10011 and 14011

Adapun manfaat dari penerapan ISO 9001:2000 yang telah diperoleh banyak perusahaan diantaranya yaitu:

  1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan mutu yang terorganisasi dan sistematik.
  2. Perusahaan yang telah bersertifikat ISO 9001:2000 diijinkan untuk mengiklankan pada media massa bahwa sistem manajemen mutu dari perusahaan tersebut telah diakui secara internasional. Hal ini berarti meningkatkan image perusahaan serta daya saing dalam memasuki pasar global.
  1. Audit sistem manajemen mutu dari perusahaan yang telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 dilakukan secara periodik oleh registrar dari lembaga registrasi, sehingga pelanggan tidak perlu melakukan audit sistem mutu. Hal ini akan menghemat biaya dan mengurangi duplikasi audit sistem mutu oleh pelanggan.
  2. Perusahaan yang telah memiliki sertifikat ISO 9001:2000 secara otomatis terdaftar pada lembaga registrasi.
  3. Meningkatkan mutu dan produktivitas dari manajemen melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan dan pencegahan pemborosan, sehingga operasi internal menjadi lebih baik.
  4. Meningkatkan kesadaran mutu dalam perusahaan.
  5. Memberikan pelatihan secara sistematik kepada seluruh karyawan dan manajer organisasi melalui prosedur-prosedur dan instruksi-instruksi yang terdefinisi secara baik.

ISO 14000 merupakan sistem manajemen lingkungan yang keberadaannya membantu suatu organisasi dalam meminimalisasi pengaruh buruk operasi terhadap lingkungan (perubahan yang merugikan pada udara, air, dan tanah), dengan mematuhi peraturan, hukum yang berlaku, persyaratan lain yang berorientasi lingkungan, serta perbaikan yang berkelanjutan.

Topik-topik Standar Manajemen Lingkungan

ISO 14001 : 1996 Environmental management systems – Specification with guidance for use
ISO 14004 : 1996 Environmental management systems – General guidelines on principles, systems, and supporting techniques
ISO 14015 : 2001 Environmental assessment of sites and organizations
ISO 14020 series Environmental labels and labelling (published in 1999 and 2000)
ISO 14031 : 2000 Environmental performance evaluation – Guidelines
DD ISO / TR 14032 : 2000 Examples of environmental performance evaluation
ISO 14040 : 1997 Environmental management – Life cycle assessment – Principles and framework
ISO 14041 : 1998 Environmental management – Life cycle assessment – Goal and scope definition and inventory analysis
ISO 14042 : 2000 Environmental management – Life cycle assessment – Impact assessment
ISO 14043 : 2000 Environmental management – Life cycle assessment – Interpretation
DD ISO / TS 14048 : 2002 Life cycle assessment – Data documentation format
PD ISO / TR 14049 : 2002 Examples of application of ISO 14041 to goal and scope definition and inventory analysis
ISO 14050 : 2002 Environmental management – Vocabulary
ISO 19011 : 2002 Guidelines for quality and/

OHSAS 18000 adalah suatu spesifikasi internasional sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3). OHSAS 18000 terdiri dari dua bagian, yaitu 18001 dan 18002. OHSAS 18001 adalah rangkaian pengujian K3 untuk sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Sistem manajemen K3 ini digunakan untuk membantu organisasi dalam mengontrol resiko-resiko kesehatan dan keselamatan kerja. OHSAS 18001 merupakan spesifikasi pengujian untuk sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. OHSAS 18001 dikembangkan untuk membantu organisasi dalam menjalankan kewajiban mereka terhadap keselamatan dan kesehatan melalui sikap yang efisien dan efektif.

Adapun keuntungan yang didapatkan dalam menggunakan OHSAS adalah :

  1. Mengurangi resiko keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas organisasi.
  2. Pengurangan yang potensial terhadap biaya.
  3. Jaminan yang sangat besar terhadap kesesuaian dengan kebijakan K3.
  4. Konsistensi dan pembuktian pendekatan manajemen terhadap resiko K3.

Berdasarkan hasil audit internal, didapatkan temuan-temuan yang berupa minor, mayor, dan improvement. Temuan yang berupa temuan minor diantaranya terdapat log book yang tidak ditandatangani, tidak ada record hasil kalibrasi, Quality Monitoring Scheme yang belum update, prosedur keadaan darurat tidak diuji coba secara teratur, terdapat aktivitas yang memiliki aspek penting namun tidak diidentifikasi, ICP tidak dikalibrasi, dsb. Temuan improvement yaitu berupa dokumen eksternal (Nestec) belum didstribusikan, beberapa form dan dokumen elektronik belum diregistrasi, terdapat dokumen lama yang belum distempel “obsolete”, beberapa checklist, log book, dan log sheet belum diberi nomor, dokumen masih berada di meja SO, dsb. Terdapat pula temuan yang termasuk temuan mayor, yaitu adanya aktivitas tanpa dokumen, tidak adanya surat pengangkatan MR, tidak adanya dokumen komunikasi internal, tidak adanya dokumen audit terhadap supplier, dan belum tersedianya dokumen mengenai pengendalian dokumen eksternal. Berdasarkan literatur, temuan mayor dapat menyebabkan suatu organisasi tidak lolos sertifikasi. Sehingga apabila dikaitkan dengan temuan mayor di PT. NI-PF dapat dikatakan bahwa PT. NI-PF belum dapat lolos dalam sertifikasi IMS. Namun, hal ini terjadi pada tahap audit internal pertama, sehingga apabila PT. NI-PF melaksanakan continual improvement dengan sungguh-sungguh maka perusahaan ini akan lolos pada audit eksternal yang berarti berhasil dalam sertifikasi IMS. Batas waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki setiap temuan berbeda-beda, disesuaikan dengan jenis temuan dan tingkat keparahan temuan. Secara keseluruhan, persentase implementasi IMS sudah mencapai 95,20%.

Sumber: Skripsi penerapan integrated management system (iso 9001, iso 14001, dan ohsas 18001) studi kasus pada produksi kopi instan di pt. nestle indonesia – panjang factory yang disusun oleh Intan Mayasari dari Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2007.

Arti Tittle dan Kejujuran

Posted: April 29, 2015 in Uncategorized

       Sarjana merupakan suatu gelar yang diperoleh seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan di sebuah perguruan tinggi. Gelar sarjana dapat diperoleh dengan menyelesaikan pendidikannya selama 4 sampai dengan 5 tahun normalanya, dan paling cepat diperoleh gelar tersebut dengan menyelesaikan pendidikan selama 3,5 tahun. Sedangkan arti bagi saya dari title sarjana yaitu suatu gelar pencapaian yang sangat panjang yang harus saya lewatin dari semua mata kuliah yang harus diselesaikan dan itu semua didapatkan tidak dengan mudah dan instan. Gelar title sarjana yang saya dapatkan ini akan saya persembahkan untuk kedua orangtua saya yang telah melahirkan, merawat, membibing dan menyekolahkan saya dari kecil sampai dengan sarjana ini. Dengan gelar sarjana ini semoga membantu dalam mendapatkan pengalaman-pengalaman pekerjaan yang cukup baik ketika masuk di dunia kerja dengan kemampuan dan kehandalan yang dimiliki dari pelajaran-pelajaran yang telah diperoleh dari pendidikan yang telah ditempuh selama ini.

              Jujur itu merupakan awal pijakan hidup, pijakan dimana kita berusaha untuk berkata sesuai perbuatan dan berbuat sesuai perkataan.  Sedangkan kejujuran bagi saya itu penting ditanamkan sejak dini pada diri sendiri sehingga dalam menjalankan kehidupan sehari-hari merasa tenang dalam menjalankannya. Kejujuran itu merupakan modal yang sangat penting dalam memasuki dunia pekerjaan nanti, tanpa adanya kejujuran yang kita terapakan dalam kehidupan kedepannya nanti, maka tak ada satupun orang yang akan percaya sama kita karena sikap yang tidak jujur tersebut. Maka dari itu jauhilah dari namanya bohong karena akan merugikan kehidupan kita sendiri dan banyak orang.

Kepakaran merupakan suatu ilmu pengetahuan yang ekstensif dan spesifik yang didapatkan dari rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman yang telah dilalui. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks. Teknik industri yaitu cabang dari ilmu teknik yang berkenaan dengan pengembangan, perbaikan, implementasi, dan evaluasi sistem integral dari manusiapengetahuan, peralatan, energimateri, dan proses.

Seorang teknik industri harus mampu memecahkan semua permasalahan baik permasalahan tersebut mudah atau susah untuk dipecahkan, disitulah kepakaran dari seorang teknik industri diuji, karena teknik industri tidak terfokus ke satu bidang saja melainkan semua bidang harus dapat dipecahkan meliputi menerapkan sistem manufaktur yang baik, manajemen industri dan merencanakan pengelolaan yang baik agar semua permasalahan yang ada di pabrik atau perusahaan teratasi dengan baik. Pada dasarnya, ilmu teknik industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang keahlian, diantaranya sebagai berikut:

1. Sistem manufaktur.

Bidang ini memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral (manusia, mesin, material, energi, dan informasi) melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya.

2. Bidang keahlian manajemen industri.

Bidang ini cenderung bergerak ke arah persoalan-persoalan yang bersifat makro dan strategis. Persoalan yang dihadapi seringkali sudah tidak ada lagi bersangkut-paut dengan problem yang timbul di lini produksi (sistem produksi) ataupun manajemen produksi/industri, melainkan sudah beranjak ke persoalan diluar dinding-dinding pabrik.

3. Bidang keahlian sistem industri dan tekno-ekonomi.

Bidang ini memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk meningkatkan daya saing sistem integral (tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan infrastruktur) yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah.

 

Etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesama makhluk sosial, serta menegaskan mana yang benar dan buruk. Etika berfungsi untuk menilai apakah tindakan yang telah dikerjakan itu salah atau benar. Berikut ini merupakan contoh karakter tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari diantaranya sebagai berikut:

1. Berkata menggunakan nada yang tinggi kepada yang lebih dewasa

Tindakan ini merupakan tindakan tidak baik karena tidak menghargai sama sekali kepada yang lebih dewasa, sebaikmya berbicara kepada orang yang lebih dewasa dari kita menggunakan tutur kata yang baik, ramah dan sopan.

2. Membuang sampah sembarangan

Tindakan ini tidak patut ditiru dikarenakan dapat merusak keindahan lingkungan alam sekitar kita tinggal dan dapat pula menyebabkan banjir pada musim hujan.

3. Mencaci maki orang lain

Tindakan ini tidak baik, karena dapat menyebabkan orang yang dicela atau dicaci maki merasa sakit hati dan belum tentu orang tersebut mau memaafkan kita.

4. Mencuri barang bukan milik sendiri

Tindakan ini tidak baik karena merugikan orang lain akan kehilangan barang tersebut apalagi itu barang sangat berharga bagi pemiliknya.

5. Menerobos antrian yang panjang

Tindakan ini sangat merugikan orang lain, karena orang-orang tersebut sudah mengantri sudah lama untuk mendapatkan haknya tetapi diambil sama kita yang bukan haknya.

 

                Dalam dunia kerja juga kita dituntut harus bekerja secara profesional karena menunjang kemajuan perusahaan tersebut. Berikut ini merupakan contoh aktivitas tidak beretika profesional dalam bekerja diantaranya sebagai berikut:

1. Datang ke kantor selalu telat

Tindakan ini tidak baik karena  tindakan ini melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang telah ditetapkan, akibat ini mengakibatkan waktu yang terbuang untuk bekerja banyak sehingga hasil yang ingin dicapai tidak terlaksana atau tersampaikan.

2. Melepas tanggung jawab akan tugas yang diberikan oleh atasan.

Tindakan ini jelas merugikan perusahaan karena tugas yang belum terselesaikan dan menggangu aktivitas rekan kerja karena tugas yang seharusnya kita selesaikan dilimpahkan kepada teman.

3. Merusak fasilitas yang ada pada perusahaan

Tindakan ini jelas merugikan perusahaan  karena fasilitas yang diberikan oleh perusahaan untuk digunakan dengan semestinya apabila fasilitas itu dirusak maka akan menyebakan kerugiaan yang ada.

4. Menjual atau membocorkan aset rahasia perusahaan kepada perusahaan lainya.

Tindakan ini merugikan akibatnya perusahaan akan merugi besar karena aset yang seharusnya menguntungkan bagi perusahaan malah melainkan menguntungkan bagi perusahaan lainnya.

5. Pulang jam kerja cepat

Tindakan ini mengangkibatkan perusahaan rugi akibat tugas yang banyak berantakan yang belum terselesaikan.

 

http://firdaus-zr06.blogspot.com/2014/06/etika-profesi-teknik-industri.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pakar

PERENCANAAN ORGANISASIONAL

Posted: Desember 7, 2014 in Uncategorized

Perencanaan dalam sebuah organisasi adalah suatu proses kegiatan pemikiran dan penentuan prioritas yang harus dilakukan secara menyeluruh sebelum melakukan tindakan yang sebenar-benarnya dalam rangka mencapai tujuan. Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses pengambilan keputusan sehubungan dengan hasil yang diinginkan, dengan penggunaansumber daya dan pembentukan suatu sistem komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta perbandingan hasil-hasil tersebut dengan rencana yang di buat.

Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manjemen. Penggunaan yang teratur tersebut menekankan pada pencapian tujuan sistem manajemen dan membantu wirausahawan tidak hanya dalam pembuatan tujuan yang nampak tetapi juga didalam menegaskan sumber daya yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

Perencanaan Organisasional mempunyai dua tujuan :

  • Tujuan Perlindungan (Protective) : meminimisasikan resiko dengan mengurangi ketidakpastian di sekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan
  • Tujuan Kesepakatan (Affirmative) : meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional

Koontz O’Donnel menyatakan maksud perencanaan adalah :

“untuk melancarkan pencapaian usaha dan tujuan”

Pada hakikatnya, tiap sumber daya organisasional mewakili suatu investasi darimana sistem manajemen harus dapat pengembaliannya. Pengorganisasian yang sesuai dari sumber daya-sumber daya tersebut akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari penggunaanya.

Henry Fayol telah mengembangkan 16 garis pedoman umum yang bisa digunakakn ketika mengorganisasi sumber daya-sumber daya, yaitu :

  1. Menyiapkan dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana.
  2. Mengorganisasi faset kemanusiaan dan bahan sehingga konsisten dengan tujuan, sumber daya, dan kebutuhan dari per soalan tersebut.
  3. Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, enerjik, dan menuntun.
  4. Mengkoordinasi semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha.
  5. Merumuskan keputusan yang jelas, berbeda, dan tepat.
  6. Menyusun seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap departemen dipimpin oleh seorang manajer yang kompeten, enerjik, dan tiap-tiap karyawan ditempatkan pada tempat dimana dia bisa menyumbangkan tenaganya secara maksimal.
  7. Mendefinisikan tugas-tugas.
  8. Mendorong inisiatif dan tanggung jawab.
  9. Menberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan.
  10. Memfungsikan sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan.
  11. Mempertahankan disiplin.
  12. Menjamin bahwa kepentingan individu konsisiten dengan kepentingan umum dari organisasi.
  13. Mengakui adanya satu komando.
  14. Mempromosikan koordinasi dahan dan kemusiaan.
  15. Melembagakan dan memberlakukan pengawsan.
  16. Menghindari adanya pengaturan, birokrasi, dan kertas kerja.

Keuntungan dan Kerugian Pembagian Tenaga Kerja

Keuntungan yang didapatkan diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat
  2. Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain
  3. Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien
  4. Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk

Sedangkan kerugian yang didapatkan diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia
  2. Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun

Menurut Chester Barnard akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang jika :

  1. Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi
  2. Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima perintah
  3. Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung
  4. Rantai komando yang lengkap
  5. Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai
  6. Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional
  7. Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer
    Jenis-Jenis Wewenang diantaranya sebagai berikut:
  8. Wewenang Lini
  9. Wewenang Staf
  10. Wewenang Fungsional

Delegasi
Terdapat tiga langkah dalam proses pendelegasian :

  1. Membebankan semua kewajiban tertentu pada individu
  2. Proses pendelegasian melibatkan pemberian wewenang yang semestinya kepada bawahan
  3. Penciptaan kewajiban pada bawahan untuk melaksanakan kewajiban yang dibebankan
    Kendala bagi proses pendelegasian
  4. Kendala yang berhubungan dengan penyelia
  5. Kendala yang berhubungan dengan bawahan
  6. Kendala yang berhubungan dengan organisasi

SUMBER

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab11-dasar_dasar_pengorganisasian.pdf

http://home.unpar.ac.id/~lpkm/dasar-dasar%20pengorganisasian.html

Kewirausahaan 123

Posted: Oktober 20, 2014 in Uncategorized

Sejarah Kewirausahaan

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer.  Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan (InggrisEntrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment) Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

Tiga jenis perilaku :

  1. Memulai inisiatif, dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan.
  2. Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis, dimana seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakuan evaluasi
  3. Diterimanya resiko dan kegagalan, di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

Ciri-ciri dan Sifat Kewirausahaan

Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha adalah:

  • Percaya diri
  • Berorientasikan tugas dan hasil
  • Berani mengambil risiko
  • Kepemimpinan
  • Keorisinilan
  • Berorientasi ke masa depan
  • Jujur dan tekun

Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:

  • Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
  • Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
  • Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
  • Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
  • Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
  • Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
  • Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

Penentuan Potensi Kewirausahaan

Di bawah ini hal-hal yang bisa memberikan potensi bagi kewirausahaan:

(karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi)

  • Kemampuan inovatif, Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
  • Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity),bisa merubah sesuatu yang tidak terstruktur menjadi struktur
  • Keinginan untuk berprestasi, dalam kewirausahaan kita harus mempunyai keyakinan untuk meraih mimpi agar kita bisa mencapi prestasi yang kita inginkan.
  • Kemampuan perencanaan realistis, perencanaan dalam kewirausahaan untuk mengembangkan usahanya harus dengan matang agar bisa memuaskan pelanggan untuk membeli produk kita lagi
  • Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan, focus dengan apa yang di capai
  • Obyektivitas,fakta
  • Tanggung jawab pribadi, dalam berwirausaha kita harus mempunyai tanggung jawab penuh untuk mencapai tujuan yang maksimal
  • Kemampuan beradaptasi, dalam memasarkan produk kita bisa beradaptasi di lingkungan atau masyarakat di sekitar
  • Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator,mampu mengajak orang lain untuk menjadi partnernya

SUMBER

http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan

arintazman.blogspot.com/2011/03/kewirausahaan-entrepreneur.html

KEWIRAUSAHAAN

Posted: Oktober 19, 2014 in Uncategorized

Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup, sedangkan menurut S. Wijandi : Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri.   Kewirausahaan berasal dari bahasa Perancis, yaitu Entrepreneurship yang artinya between taker. Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Wirausahawan adalah orang yang melakukan usaha atau kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya atau kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis.  Terdapat 3 perilaku wirausahawan, yaitu mendirikan, mengelola, dan mengembangkan. Mendirikan maksudnya seorang wirausahan mempunyai ide-ide kreatif dalam membangun suatu usaha yang dapat menghasilkan profit dan dapat bersaing dengan usahawan lainnya. Mengelola, menunjukkan sikap yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan dalam mengatur segala macam aktivitas usahanya, hingga mengembangkan usaha tersebut menjadi lebih maju. Kunci penting seorang wirausahawan diantaranya sebagai berikut: berpikir kreatif, inovatif, berani mengambil resiko dan tidak mudah putus asa.

Karakteristik wirausahaan menurut Mc. Clelland adalah sebagai berikut:
1)  Keinginan untuk berprestasi

2)  Keinginan untuk bertanggung jawab

3)  Preferensi kepada resiko-resiko menengah

4)  Persepsi kepada kemungkinan berhasil

5)  Rangsangan oleh umpan balik

6)  Aktivitas energik

7)  Orientasi ke masa depan

8)  Keterampilan dalam pengorganisasian

9)  Sikap terhadap uang

Karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi adalah sebagai berikut:

1)  Kemampuan inovatif

2)  Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)

3)  Keinginan untuk berprestasi

4)  Kemampuan perencanaan realistis

5)  Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan

6)  Obyektivitas

7)  Tanggung jawab pribadi

8)  Kemampuan beradaptasi

9)  Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator

Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland, yaitu:

1. Kebutuhan untuk berprestasi (nAch)

n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Contohnya, Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk reward terhadap usaha yang dilakukannya tersebut.

2. Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afi)

Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI). Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Contohnya Seorang yang memiliki keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain.

3. Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)

Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.Contohnya, seorang atasan ingin dapat mengendalikan dan mempengaruhi bawahannya, dimana para karyawannya berperilaku sesuai yang diinginkan oleh atasan tersebut.

Terdapat beberapa sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru diantaranya yaitu

1. Konsumen

Wirausahawan harus selalu memperhatiakna apa yang menjadi keinginan konsumen atau memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mengungkapkan keinginan mereka.

2.Perusahaan yang sudah ada

Wirausahawan harus selalu memperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada dan kemudian mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang sudah ada sehingga bisa membentu venture baru.

3.Saluran Distribusi

Saluran distribusi juga merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.

4. Pemerintah

Pemerintah juga merupakan sumber pengembangan gagasan baru dengan dua cara. Pertama, melalui hak paten yang memungkinkan pengembangan sejumlah produk baru. Kedua, melalui pengaturan pemerintah kepada dunia bisnis yang bisa memungkinan munculnya gagasan produk baru.

5. Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan sering menghasilkan gagasan produk baru atau perbaikan produk yang sudah ada.

Terdapat unsur-unsur analisa pulang pokok diantaranya sebagai berikut

  1. Biaya tetap, merupakan pengeluaran yang dikeluarkan tanpa melihat jumlah produk yag dihasilkan
  2. Biaya variabel, merupakan pengeluaran yang berfluktuasi dengan jumlah produk yang dihasilkan
  3. Biaya total, merupakan jumlah total biaya tetap dan biaya variabel yang saling berkaitan
  4. Pendapatan total, merupakan semua nilai rupiah penjualan yang terakumulasikan dari penjualan produk
  5. Keuntungan, merupakan jumlah pendapatan total yang melebihi biaya total dari produksi barang yang dijual
  6. Kerugian, merupakan jumlah biaya total produksi barang yang melebihi biaya total yang diperoleh dari penjualan barang tersebut
  7. Titik pulang pokok, merupakan pendapatan total sama dengan biaya totalnya, artinya perusahaan hanya memperoleh pendapaytan yang hanya cukup untuk menutupi biaya-biayanya. Perusahaan tidan untung dan tidak rugi

Pemilikikan usaha dapat dibagi dalam berbagai bentuk kepemilikan  yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Berikut ini merupakan bentuk-bentuk kepemilikannya diantaranya sebagai berikut.
a)     Perusahaan Perseorangan
Usaha ini dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan. Dalam hal ini izin usaha secara relatif dapat dikatakan lebih ringan dan lebih sederhana persyaratannya dibandingkan dengan jenis perusahaan lainnya. Pemisahan modal dari kekayaan pribadi pada perusahaan perseorangan dalam likuidasi tidak ada artinya, sebab semua harta kekayaan menjadi jaminan dari semua hutang perusahaan.
Kelebihan Perusahaan Perseorangan
– Pemilik bebas dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan dapat secara cepat

dilaksanakan.
– Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan sepenuhnya.
– Sifat kerahasiaan perusahaan dapat terjamin, baik dalam hal keuangan maupun dalam  masalah proses produksi.
– Biasanya pemilik perusahaan lebih giat berusaha untuk mencapai tujuan perusahaan yang menjadi miliknya.

Kelemahan Perusahaan Perseorangan
– Tanggung jawab pemilik perusahaan tidak terbatas. Disini seluruh harta milik pribadi menjadi jaminan terhadap hutang perusahaan.
– sumber keuangan perusahaan terbatas, sebab usaha-usaha untuk memperoleh sumber dana sangat tergantung pada kemampuan pemilik perusahaan saja.
– Kelangsungan usaha perusahaan kurang terjamin, sebab jika seandainya pemilik meninggal atau terkena ganjaran hukuman penjara, maka perusahaan akan berhenti aktivitasnya.
– Pengelolaan manajemennya lebih kompleks sebab semua aktivitas manajemen dilakukan oleh pemilik perusahaan sendiri.

b)     Firma (Fa)

Firma merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk menjalankan usaha, dimana tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama, demikian pula dengan kerugian akan ditanggung bersama-sama.Ketentuan mengenai firma ini diatur dalam pasal 16 KUHD yang diperkuat dengan pasal 16 dan 18 KUHP dan intinya menyebutkan :

– Dalam keanggotaan, setiap anggota berhak menjadi pemimpin.
– Anggota tidak boleh memasukkan orang lain untuk menjadi anggota tanpa persetujuan dari anggota lain.
– Keanggotaan tidak dapat dipindahkan kepada orang lain selama anggota tersebut masih hidup.
– Pemisahan kekayaan pribadi dengan kekayaan perusahaan tidak ada artinya, sebab jika kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutup hutang perusahaan, maka kekayaan pribadi para sekutu menjadi jaminan.
– Sekutu yang tidak memasukkan modal, hanya tenaga saja maka akan memperoleh bagian laba atau rugi sama dengan sekutu yang memasukkan modal terkecil

Keuntungan Firma (Fa)
– Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagain kerja diantara para anggota.
– Pendirian firma relatif lebih mudah karena tidak memerlukan akte pendirian.
– Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi, lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finasial yang lebih besar.

Kelemahan Firma (Fa)
– Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang perusahaan, kekayaan pribadi menjadi jaminan bagi hutang-hutan firma.
– Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus ditanggung bersama oleh anggota yang lain.
– Kelangsungan perusahaan tidak menentu, sebab jika salah satu anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama, secara otomatis firma menjadi bubar.

c)     Perseroan Komanditer (CV)

Perseroan komanditer atau disebut commanditaire vennotschaap (CV) dinyatakan menurut pasal 9 KUHD, ialah persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan dan mempercayakan uang mereka untuk dipakai dalam persekutuan. Perseroan komanditer dapat dianggap sebagai perluasan bentuk badan usaha perseorangan.
Para anggota persekutuan menyerahkan uangnya sebagai modal perseroan dengan jumlah yang tidak perlu sama sebagai tanda keikutsertaan didalam persekutuan.
Sekutu pada perseroan ini dapat dikelompokkan menjadi sekutu komplementer dan sekutu komanditer. Sekutu komplementer adalah orang yang bersedia memimpin pengaturan perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya. Sedangkan sekutu komanditer adalah sekutu yang mempercayakan uangnya dan bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.

Kelebihan Perseroan Komanditer
– Pendiriannya relatif mudah
– Kemampuan manajemennya lebih besar
– Mudah memperoleh kredit
– Kesempatan untuk berkembang lebih besar
– Modal yang dikumpulkan lebih besar

Kelemahan Perseroan Komanditer
– Tanggung jawab tidak terbatas
– Kelangsungan hidup tidak terjamin
– Sulit untuk menarik kembali modalnya, terutama bagi sekutu pimpinan

d)     Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan Terbatas atau sering pula disebut dengan Naamloze Vennootschaap (NV), adalah suatu badan usaha yang mempunyai kekayaan, hak, serta kewajiban sendiri, yang terpisah dari kekayaan, hak, serta kewajiban para pendiri maupun para pemilik. Perseroan Terbatas mempunyai modal usaha yang terbagi atas beberapa saham, dimana tiap sekutu turut mengambil bagian sebanyak satu atau lebih saham.
Para pemegang saham bertanggung jawab terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan sebesar modal yang disetorkan.

Kelebihan Perseroan Terbatas
– Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
– Terbatasnya tanggung jawab sehingga tidak menimbulkan resiko bagi kekayaan pribadi maupun kekayaan keluarga pemilik
– Saham dapat diperjualbelikan dengan relatif mudah
– Kebutuhan kapital lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga memungkinkan perluasan-perluasan usaha
– Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan dengan lebih efisien

Kelemahan Perseroan Terbatas
– Biaya pendiriannya relatif mahal
– Rahasia tidak terjamin
– Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham.

f)     Perusahaan Negara Umum (PERUM)

Tujuan dari PERUM juga mencari keuntungan, tetapi kesejahteraan masyarakat tidak diabaikan. PERUM diatur dalam Instruksi Presiden RI No. 17 tanggal 28 Desember 1967, yang menyatakan bahwa kegiatan usaha dari PERUM terutama ditujukan untuk melayani kepentingan umum; bidang usahanya biasanya jasa-jasa vital bagi masyarakat
Pihak swasta diperbolehkan menanam modalnya meskipun seluruh modal PERUM dimiliki oleh negara. PERUM dipimpin oleh suatu direksi yan bertanggung jawab atas segala hubungan hukum dengan pihak lain dan diatur menurut hukum perdata.

g)     Perusahaan Negara Jawatan (PERJAN)
Kegiatan usaha PERJAN ditujukan terutama untuk pelayanan kepada masyarakat atau untuk kesejahteraan umum (public service) dengan memperhatikan segi efisiensinya. PERJAN dapat memiliki fasilitas-fasilitas negara, sebab merupakan bagian dari Departemen/Direktorat Jenderal.Seluruh karyawan PERJAN berstatus pegawai negeri. PERJAN mempunyai hubungan hukum publik, yang apabila terjadi persengketaan maka PERJAN berkedudukan sebagai pemerintah

h)     Perusahaan Daerah (PD)
Perusahaan Daerah asalah perusahaan yang modal atau sahamnya dimiliki oleh pemerintah daerah, dimana kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara. Tujuan Perusahaan Daerah adalah mencari keuntungan yang nantinya akan digunakan untuk membangun daerah itu sendiri. Kepengurusan Perusahaan Daerah diserahkan kepada Kepala Daerah setempat, hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 18 tahun 1969.

i)      Koperasi
Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar bagi anggotanya, dengan bekerjasama secara kekeluargaan, menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
Prinsip Koperasi
– Keanggotaan bersifat sukarela
– Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
– Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa masing-masing anggota
– Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
– Kemandirian

Ciri Koperasi
– Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat persamaan
– Anggota-anggotanya bebas keluar masuk
– Koperasi merupakan badan hukum yang menjalankan usaha untuk kesejahteraan anggota
– Koperasi didirikan secara tertulis dengan akte pendirian dari notaris
– Tanggung jawab kelancaran usaha koperasi berada ditangan pengurus
– Para anggota koperasi turut bertanggung jawab atas utang-utang koperasi terhadap pihak lain
– Kekuasaan tertinggi di dalam rapat anggota

Suatu kegiatan wirausahawan membutuhkan sumber daya manusia untuk menjalankan kegiatan-kegiatan kewirasusahaannya. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam penyediaan sumber daya manusia dan tahap tahap proses seleski diantaranya sebagai berikut:
1. Perekrutan

2. Seleksi

3. Pelatihan

4. Penilaian Hasil Kerja

Tahap-tahap proses seleksi diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Penyaringan pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll.
  2. Wawancara pendahuluan
  3. Tes kecerdasan
  4. Tes bakat
  5. Tes kepribadian
  6. Rujukan prestasi
  7. Wawancara dianostik
  8. Pemeriksaan kesehatan
  9. Penilaian pribadi

sumber:

http://gabrielamarcelina.wordpress.com/2012/10/30/tugas-softskill-kewirausahaan-1/

https://esfandynamic.wordpress.com/2013/10/21/identifikasi-peluang-usaha-baru-2/

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/bussiness_plan/File0020.PDF

https://www.bersosial.com/threads/bentuk-bentuk-kepemilikan-bisnis.3444/

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab9-sumber_daya_manusia_bagi_organisasi_kewirausahaan.pdf

Nama Kelompok: 1.Andi Putra Pratama (30411742) 2. Angga Nur C. (30411861) 3. M. Reza Palepia (39411040)

Kelas : 3ID03.

Pencemaran logam berat di perairan Teluk Jakarta pertama kali ditemukan oleh S. Yatim dkk. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kadar logam berat dalam air di Teluk Jakarta sudah tergolong tinggi, bahkan di beberapa lokasi seperti muara Angke kadar logam beratnya cenderung meningkat. Hasil penelitian di perairan muara Angke menunjukkan bahwa air laut, udang, kerang-kerangan dan beberapa jenis ikan yang hidup di muara Angke telah tercemar oleh merkuri (Hg), Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd). Selanjutnya disebutkan bahwa sumber bahan cemaran tersebut berasal dari kegiatan di darat, khususnya industri yang membuang limbahnya ke Kali Angke. Selanjutnya hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan logam berat di Barat Teluk Jakarta lebih tinggi dibandingkan di bagian Timur Teluk. Hasil ini menunjukkan bahwa sungai–sungai yang bermuara di bagian Barat Teluk lebih banyak mengandung logam berat dibandingkan dengan sungai-sungai yang bermuara di bagian Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar dan sebaran logam berat di perairan Teluk Jakarta dalam kaitannya dengan kematian massal ikan-ikan yang terjadi pada bulan Mei 2004. Hasilnya diharapkan dapat memberikan masukan kepada Pemda DKI, LSM, pihak Industri dan masyarakat dalam mengelola kegiatan industri-industri yang ada di Jabotabek yang berwawasan lingkungan serta menerbitkan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat.

Penyebab pencemaran logam berat di teluk Jakarta ini disebabkan oleh banyak faktor yang menyebabkan semakin parahnya pencemaran logam berat. Berikut ini merupakan faktor-faktor diantaranya sebagai berikut:

  1. Limbah pemukiman

         Limbah pemukiman adalah penyumbang terbesar sampah rumah tangga.

  1. Wisata pantai

         Pantai indonesia yang indah menyebabkan banyakyang dijadikan objek wisata, sehingga ratusan orang datang ketempat rekreasi tersebut, sehingga sampah yang dibawa pengunjung dibuang dimana saja sehingga bisa mencemari lingkungan pantai tersebut.

  1. Tumpahan minyak

         Kecelekaaan yang terjadi dilaut melibatkan kapal tanker membawa ribuan ton minyak pasti akan menimbulkan pencemaran yang sangat hebat.

  1. Limbah industri

         Limbah industri menghasilkan logam berat seperti As (Arsen), Hg (raksa), Pb (timbal), Cd (cadmium), Zn (seng) dan Ni (nikel).

Masing-masing logam berat memiliki dampak negatif terhadap manusia jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar dan waktu yang lama. Dampak tersebut antar lain:

1. Timbal (Pb)

Dalam peredaran darah dan otak dapat menyebabkan gangguan sintesishemoglobin darah, gangguan neurologi (susunan syaraf), gangguan pada ginjal, sistem reproduksi penyakit akut atau kronik sistem syaraf, dan gangguan fungsi paru-paru Selain itu, dapat menurunkan IQ pada anak kecil jika terdapat 10-20 myugram/dl dalam darah.

2. Kadmium (Cd)

Jika berakumulasi dalam jangka waktu yang lama dapat menghambat kerja paru-paru, bahkan mengakibatkan kanker paru-paru, mual, muntah, diare, kram, anemia, dermatitis, pertumbuhan lambat, kerusakan ginjal dan hati, dan gangguan kardiovaskuler. Kadmium dapat pula merusak tulang (osteomalacia, osteoporosis) dan meningkatkan tekanan darah. Gejala umum keracunan Kadmium adalah sakit di dada, nafas sesak (pendek), batuk – batuk,dan lemah.

3. Merkuri (Hg)

Dapat berakumulasi dan terbawa ke organ-organ tubuh lainnya,menyebabkan bronchitis, sampai rusaknya paru-paru. Gejala keracunan merkuri tingkat awal, pasien merasa mulutnya kebal sehingga  tidak peka terhadap rasa dan suhu, hidung tidak peka bau, mudah lelah, gangguan psikologi (rasa cemas dan sifat agresif), dan sering sakit kepala. Jika terjadi akumulasi yang tinggi mengakibatkan kerusakan sel-sel saraf di otak kecil, gangguan pada luas pandang, kerusakan sarung selaput saraf dan bagian dariotak kecil. Turunan oleh Merkuri (biasanya etil merkuri) pada proses kehamilan akan nampak setelah bayi lahir yang dapat berupa cerebral palsymaupun gangguan mental. Sedangkan keracunan Merkuri yang akut dapat menyebabkan kerusakan saluran pencernaan, gangguan kardiovaskuler,kegagalan ginjal akut maupun shock.

4. Arsenik (As)

Dalam tubuh dapat mengganggu daya pandang mata, hiperpigmentasi (kulit menjadi berwarna gelap),  hiperkeratosis (penebalan kulit), pencetuskanker, infeksi kulit (dermatitis). Selain itu, dapat menyebabkan kegagalan fungsi sumsum tulang, menurunnya sel darah, gangguan fungsi hati, kerusakan ginjal, gangguan pernafasan, kerusakan pembuluh darah, varises, gangguan sistem reproduksi, menurunnya daya tahan tubuh, dan gangguan saluran pencernaan.

5.Kromium (Cr)

Dalam tubuh dapat berakibat buruk terhadap sistem saluran pernafasan, kulit, pembuluh darah, dan ginjal. Dampak kandungan logam berat memang sangat berbahaya bagi kesehatan. Namun, kita dapat mencegahnya dengan meningkatkan kesadaran untuk ikut serta melestarikan sumber dayahayati serta menjaga kesehatan baik untuk diri sendiri maupun keluarga. Salah satu cara sederhana untuk menjaga kesehatan adalah dengan mendeteksi kondisi air yang kita gunakan sehari-hari, terutama kebutuhan untuk minum. Jika kondisi air Anda sudah terdeteksi, maka akumulasi logam berat dalam tubuh dapat kita cegah.

Upaya pencegahan Kasus Pencemaran Logam Berat Teluk Jakarta.

Istilah bioabsorpsi tidak dapat dilepaskan dari istilah bioremoval karena bioabsorpsi merupakan bagian dari bioremoval. Bioremoval dapat diartikansebagai terkonsentrasi dan terakumulasinya bahan penyebab polusi atau polutan dalam suatu perairan oleh material biologi, yang mana material biologitersebut dapat me- recovery polutan sehingga dapat dibuang dan ramah terhadap lingkungan. Sedangkan berdasarkan kemampuannya untuk membentuk ikatan antara logam berat dengan mikroorganisme maka bioabsorpsi merupakan kemampuan material biologi untuk mengakumulasikan logam berat melalui media metabolisme atau jalur psiko-kimia. Proses bioabsorpsi ini dapat terjadi karena adanya material biologi yang disebut biosorben dan adanya larutan yang mengandung logam berat (dengan afinitasyang tinggi) sehingga mudah terikat pada biosorben.

Beberapa jenis mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bioabsorpsi terutama adalah dari golongan alga yakni alga dari divisi Phaeophyta, Rhodophyta dan Chlorophyta. Logam-logam yang dapat diabsorbsi / di-remove adalah logam berat beracun, logam esensial dan radionuklida. 

Gambar

 

Gambar

Sumber:

http://www.anneahira.com/pencemaran-pantai.htm

http://id.scribd.com/doc/57822254/Kel-12-a-Makalah-Kasus-Pence-Mar-An-Freeport-Di-Teluk-Buyat-Dan-Teluk-Jakarta

Nama kelompok kelas 3ID03

Andi Putra Pratama (30411742)

Angga Nur C. (30411861)

M. Reza Palepia (39411040)

Pesatnya laju pertumbuhan penduduk disuatu daerah tertinggal merupakan suatu permasalahan yang tidak dapat terelakan lagi bagi kelangsungan hidup masyarakat yang mendiami daerah tertinggal tersebut. Sifat manusia yang terus tumbuh dari hari kehari, bulan ke bulan dari tahun ke tahun yang terus berkembang biak menjadi alasan utama dalam memicu peningkatan pertambahan suatu penduduk disuatu daerah tersebut. Faktor penting yang mempengaruhi pesatnya pertumbuhan penduduk disuatu daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor fertilitas (kelahiran), kematian (mortalitas), perpindahan (migrasi).

Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1  juta pada tahun 2000 menjadi 273,2 juta pada tahun 2025 (Tabel 3.1). Walaupun demikian, pertumbuhan rata-rata per tahun penduduk Indonesia selama periode 2000-2025 menunjukkan kecenderungan terus menurun. Dalam dekade 1990-2000, penduduk Indonesia bertambah dengan kecepatan 1,49 persen per tahun, kemudian antara periode 2000-2005 dan 2020-2025 turun menjadi 1,34 persen dan  0,92 persen per tahun. Turunnya laju pertumbuhan ini ditentukan oleh turunnya tingkat kelahiran dan kematian, namun penurunan karena kelahiran lebih cepat daripada penurunan karena kematian. Crude Birth Rate (CBR) turun dari sekitar 21 per 1000 penduduk pada awal proyeksi menjadi 15 per 1000 penduduk pada akhir periode proyeksi, sedangkan Crude Death Rate (CDR) tetap sebesar 7 per 1000 penduduk dalam kurun waktu yang sama.

Salah satu ciri penduduk Indonesia adalah persebaran antar pulau dan provinsi yang tidak merata.  Sejak tahun 1930, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa, padahal luas pulau itu kurang dari tujuh persen dari luas total wilayah daratan Indonesia. Namun secara perlahan persentase penduduk Indonesia yang tinggal di Pulau Jawa terus menurun dari sekitar 59,1 persen pada tahun 2000 menjadi 55,4 persen pada tahun 2025. Sebaliknya persentase  penduduk yang tinggal di pulau pulau lain meningkat seperti, Pulau Sumatera naik dari 20,7 persen menjadi 22,7 persen, Kalimantan naik dari 5,5  persen menjadi 6,5 persen pada periode yang sama.  Selain pertumbuhan alami di pulau-pulau tersebut memang lebih tinggi dari pertumbuhan alami di Jawa, faktor arus perpindahan yang mulai menyebar ke pulau-pulau tersebut juga menentukan distribusi penduduk.1

 

Sumber: http://www.datastatistik-indonesia.com/

Meningkatnya jumlah pertumbuhan penduduk juga menimbulkan permasalahan tersendiri bagi diberbagai daerah masing-masing provinsi. Permasalahan tersebut menjadi tambah pelik ketika petambahan laju penduduk sudah mulai merambah kedalam beberapa aspek kehidupan bermasyarakat, misalnya dalam aspek sosial yang meninggalkan masalah tingkat pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan yang relatif rendah. Aspek lingkungan yang menjadi tidak tertata dengan baik yang diakibatkan kesaadaran akan hal-hal ketertiban, kedisiplinan, pengelolaan kebersihan yang tidak tercipta dengan baik, lokasinya yang terisolasi, disamping itu seringnya suatu daerah mengalami konflik sosial bencana alam seperti gempa bumi, kekeringan dan banjir, dan dapat menyebabkan terganggunya kegiatan pembangunan sosial dan ekonomi. Permasalahan yang sangat pelik tentunya berkaitan dengan aspek kemiskinan yang terjadi pada provinsi Jawa Tengah yang berkaitan dengan pertambahan penduduk yang difokuskan pada daerah Wonosobo. Pengertian mengenai arti dari kemiskinan sangatlah beragam, keberagaman dalam definisi kemiskinan dikarenakan masalah tersebut telah merambat pada level multidimensional, artinya kemiskinan berkaitan satu sama lain dengan berbagai macam dimensi kebutuhan manusia. Ketidakmampuan untuk memenuhi standar hidup minimum yang sesuai dengan tingkat kelayakan hidup dapat dikatakan sebagai kemiskinan (Todaro, 2006).

Kondisi Kemiskinan Jawa Tengah

Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi terpadat di Indonesia dengan jumlah penduduk pada tahun 2006 mencapai 33,18 juta jiwa. Sedangkan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 8.844.220 KK, dimana 2.171.201 KK diantaranya termasuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin (RTM) (Bappeda Jateng, 2009). Pada 2006 jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah sebesar 7,10 juta jiwa atau 22,19% dari total penduduk. Dibandingkan tahun sebelumnya jumlah penduduk miskin bertambah sekitar 1,6%. Dari jumlah ini beberapa kabupaten berkontribusi besar dalam tingkat kemiskinan ini antara lain Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Rembang, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Brebes. Kemudian pada tahun 2007 persentase penduduk miskin di Jawa Tengah mengalami penurunan sebesar 1,76% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2008 dan 2009 persentase penduduk miskin mengalami penurunan secara bertahap sehingga berada pada tingkat 19,23% dan 17,72%. Sedangkan pada tahun 2010 persentase kemiskinan kembali turun ke tingkat 16,56% (BPS Jawa Tengah, 2010). Penduduk daerah perdesaan lebih banyak yang dikategorikan kedalam penduduk miskin daripada penduduk di daerah perkotaan, sebagaimana yang terlihat pada Tabel 1. Pada Tabel 1 juga memperlihatkan bahwa indeks kedalaman kemiskinan (P1) dan indeks keparahan kemiskinan (P2) di daerah perdesaan lebih tinggi dibandingkan daerah perkotaan.

2

Perkembangan kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah dalam kurun waktu 2008-2013, secara absolut terjadi penurunan sekitar 1.456,65 ribu jiwa. Jumlah penduduk miskin tahun 2013 (Maret) 4.733 ribu jiwa. Seperti halnya dengan kondisi tingkat kemiskinan dari tahun 2008-2013 mengalami penurunan dan hingga akhir tahun 2013 persentase kemiskinan di Jawa Tengah mencapai 14,56 persen, kondisi kemiskinan Provinsi Jawa Tengah masih tergolong tinggi dibandingkan terhadap rata-rata kemiskinan nasional (11,37%)

3

Penyebaran penduduk miskin tahun 2011 di Provinsi Jawa Tengah terbesar di Kabupaten Brebes yaitu sebanyak 394,40 ribu jiwa dan Banyumas sebanyak 328,50 ribu jiwa, dan terendah di Kota Magelang sebesar 13,10 ribu jiwa. Sementara penyebaran persentase kemiskinan tertinggi terdapat di Kabupaten Wonosobo sebesar 24,21% dan tingkat kemiskinan terendah di Kota Semarang sebesar 5,68%.

4

Penanggulangan Kemiskinan

Usaha pemerintah dalam penanggulangan masalah kemiskinan sangatlah serius, bahkan merupakan salah satu program prioritas, termasuk bagi pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Menurut Bappeda Jateng (2007), upaya penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah dilaksanakan melalui lima pilar yang disebut “Grand Strategy”. Pertama, perluasan kesempatan kerja, ditujukan untuk menciptakan kondisi dan lingkungan ekonomi, politik, dan sosial yang memungkinkan masyarakat miskin dapat memperoleh kesempatan dalam pemenuhan hak-hak dasar dan peningkatan taraf hidup secara berkelanjutan. Kedua, pemberdayaan masyarakat, dilakukan untuk mempercepat kelembagaan sosial, politik, ekonomi, dan budaya masyarakat dan memperluas partisipasi masyarakat miskin dalam  3 pengambilan keputusan kebijakan publik yang menjamin kehormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak dasar. Ketiga, peningkatan kapasitas, dilakukan untuk pengembangan kemampuan dasar dan kemampuan berusaha masyarakat miskin agar dapat memanfaatkan perkembangan lingkungan. Keempat, perlindungan sosial, dilakukan untuk memberikan perlindungan dan rasa aman bagi kelompok rentan dan masyarakat miskin baik laki-laki maupun perempuan yang disebabkan antara lain oleh bencana alam, dampak negatif krisis ekonomi, dan konflik sosial. Kelima, kemitraan regional, dilakukan untuk pengembangan dan menata ulang hubungan dan kerjasama lokal, regional, nasional, dan internasional guna mendukung pelaksanaan ke empat strategi diatas.

Opini

Masalah mengenai tentang pertumbuhan dan kemiskinan merupakan momok masalah yang besar di semua banyak negara, termasuk negara Indonesia sebagai negara berkembang,sehingga susah untuk memecahkan permasalahan tersebut dari mana yang harus dipecahkan.Sebagai negara yang memiliki penduduk yang sangat pesatyang diakibatkan dari faktor fertilitas (kelahiran) yang tidak sesuai dengan faktor kematian (mortalitas), dan perpindahan (migrasi) dari satu pulau ke pulau lainnya, mengakibatkan masyarakat mengalami kemiskinan yang menjamur karena tidak sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Untuk mengatasi tersebut pemerintah sudah menggalangkan suatu program yaitu keluarga berencana atau KB untuk menekan faktor kelahiran supaya tidak terlalu banyak, namun untuk masalah kemiskinan agak terlalu susah karena membuka lapangan kerja juga belum tentu masyarakat yang tidak memiliki keahlian tertentu akan terlalu susah untuk bekerja apalagi diperusahaan besar.

 

Sumber:

http://eprints.undip.ac.id/23026/1/skripsi_full_teks.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_penduduk

http://www.datastatistik-indonesia.com/portal/index.php?option=com_content&task=view&id=919

http://eprints.undip.ac.id/28982/1/Skripsi018.pd

http://simreg.bappenas.go.id/Profil/Profil%20Pembangunan%20Provinsi%203300JaTeng.Pdf

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=75102&val=4726

 

Banjir terparah merendam Kampung Cieunteung, Desa Andir, Desa Parung Halang, dan Desa Ciputat di Baleendah Kabupaten Bandung. Aktivitas warga pun bergantung dengan perahu untuk ke luar masuk pemukiman. Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (19/3/2014), banjir juga merendam akses Jalan Raya Dayeuhkolot, Baleendah.

Ketinggian air mencapai 1,5 m, sehingga mengganggu arus lalu lintas. Para warga pun terpaksa mengungsi. Banjir turut serta merendam SDN 01 Andir hingga sekolah terpaksa mengungsikan siswanya. Sementara itu, hujan deras yang menguyur kota Bandung, Jawa Barat, juga mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak parah bahkan hancur. Hal itu terjadi karena rumah warga tersapu banjir saat kejadian limpahan banjir bandang. Akibat hujan deras, air mengalir dari Jalan Cihampelas, Bandung, ke pemukiman warga yang lokasinya lebih rendah. Aliran air yang deras merusak rumah warga. Meski begitu, syukurlah tak ada korban jiwa. (Ismoko Widjaya)  Baca entri selengkapnya »