PENERAPAN INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM (ISO 9001, ISO 14001, DAN OHSAS 18001) STUDI KASUS PADA PRODUKSI KOPI INSTAN DI PT. NESTLE INDONESIA – PANJANG FACTORY

Posted: Mei 29, 2015 in Uncategorized

Penulisan tugas akhir ini dibuat oleh Intan Mayasari dari Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2007. PT Nestlé Indonesia Panjang Factory merupakan pabrik yang memproduksi kopi instan dan mixes dengan merek Nescafe. Bahan baku yang digunakan adalah biji kopi yang berasal dari daerah Lampung dan wilayah lainnya. Penulisan ini membahas mengenai penerapan integrated management system (ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001) dengan permasalahan diantaranya perubahan sistem manajemen dari internal Nestlé menjadi IMS disebabkan oleh faktor dari luar dan dari dalam Nestlé sendiri. Faktor dari luar adalah adanya tuntutan konsumen agar sistem manajemen internal Nestlé diubah menjadi sistem manajemen yang berlaku secara internasional, baik terhadap mutu, keselamatan dan kesehatan kerja, serta lingkungan. Faktor utama dari dalam adalah adanya beragam sistem yang berjalan bersamaan, berbeda area implementasi dan tanggung jawab, serta konflik implementasi, pengendalian, dan pemeliharaan.

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah mengidentifikasi pemenuhan terhadap implementasi Integrated Management System serta mempelajari proses produksi kopi instan di PT. Nestlé Indonesia – Panjang Factory.

Standar yang didefinisikan oleh ISO adalah spesifikasi teknis atau dokumen setara yang tersedia untuk masyarakat, dihasilkan dari konsensus atau persetujuan umum yang didasarkan kepada IPTEK atau pengalaman agar dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat serta diakui oleh badan yang berwenang baik tingkat nasional, regional atau internasional. Standar memberi kontribusi yang sangat besar kepada sebagian besar aspek hidup kita, meskipun pada kenyataannya sering sekali kontribusi tersebut tidak dapat terlihat dengan mata. Keberadaan standar akan dirasakan oleh produsen dan pengguna produk, misalnya ketika suatu produk memiliki mutu yang kurang baik, tidak memenuhi keinginan dan persyaratan, tidak cocok dengan peralatan yang dimiliki, bahkan tidak dapat dipercaya dan berbahaya. ISO adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakilwakil dari badan standar nasional setiap negara.

Penerapan integrated management system (ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001) ini sangat penting bagi perusahaan. ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen mutu. ISO 9001:2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk (barang dan/atau jasa) yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan-persyaratan yang ditetapkan ini dapat merupakan kebutuhan spesifik dari pelanggan, di mana organisasi yang dikontrak itu bertanggung jawab untuk menjamin kualitas dari produk-produk tertentu, atau merupakan kebutuhan dari pasar tertentu, sebagaimana ditentukan oleh organisasi. Standar-standar ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987.

ISO versi tahun 2000 mencakup beberapa seri berikut:

  1. ISO 9000:2000, QMS : Fundamentals and vocabulary replacing ISO 8402 and ISO 9000-1
  2. ISO 9001:2000, QMS : Requirements replacing the 1994 versions of ISO 9001, 9002, and 9003
  3. ISO 9004:2000, QMS : Guidance for performance improvement replacing ISO 9004 with most parts
  4. ISO 19011, Guidance for auditing management systems replacing ISO 10011 and 14011

Adapun manfaat dari penerapan ISO 9001:2000 yang telah diperoleh banyak perusahaan diantaranya yaitu:

  1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan mutu yang terorganisasi dan sistematik.
  2. Perusahaan yang telah bersertifikat ISO 9001:2000 diijinkan untuk mengiklankan pada media massa bahwa sistem manajemen mutu dari perusahaan tersebut telah diakui secara internasional. Hal ini berarti meningkatkan image perusahaan serta daya saing dalam memasuki pasar global.
  1. Audit sistem manajemen mutu dari perusahaan yang telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 dilakukan secara periodik oleh registrar dari lembaga registrasi, sehingga pelanggan tidak perlu melakukan audit sistem mutu. Hal ini akan menghemat biaya dan mengurangi duplikasi audit sistem mutu oleh pelanggan.
  2. Perusahaan yang telah memiliki sertifikat ISO 9001:2000 secara otomatis terdaftar pada lembaga registrasi.
  3. Meningkatkan mutu dan produktivitas dari manajemen melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan dan pencegahan pemborosan, sehingga operasi internal menjadi lebih baik.
  4. Meningkatkan kesadaran mutu dalam perusahaan.
  5. Memberikan pelatihan secara sistematik kepada seluruh karyawan dan manajer organisasi melalui prosedur-prosedur dan instruksi-instruksi yang terdefinisi secara baik.

ISO 14000 merupakan sistem manajemen lingkungan yang keberadaannya membantu suatu organisasi dalam meminimalisasi pengaruh buruk operasi terhadap lingkungan (perubahan yang merugikan pada udara, air, dan tanah), dengan mematuhi peraturan, hukum yang berlaku, persyaratan lain yang berorientasi lingkungan, serta perbaikan yang berkelanjutan.

Topik-topik Standar Manajemen Lingkungan

ISO 14001 : 1996 Environmental management systems – Specification with guidance for use
ISO 14004 : 1996 Environmental management systems – General guidelines on principles, systems, and supporting techniques
ISO 14015 : 2001 Environmental assessment of sites and organizations
ISO 14020 series Environmental labels and labelling (published in 1999 and 2000)
ISO 14031 : 2000 Environmental performance evaluation – Guidelines
DD ISO / TR 14032 : 2000 Examples of environmental performance evaluation
ISO 14040 : 1997 Environmental management – Life cycle assessment – Principles and framework
ISO 14041 : 1998 Environmental management – Life cycle assessment – Goal and scope definition and inventory analysis
ISO 14042 : 2000 Environmental management – Life cycle assessment – Impact assessment
ISO 14043 : 2000 Environmental management – Life cycle assessment – Interpretation
DD ISO / TS 14048 : 2002 Life cycle assessment – Data documentation format
PD ISO / TR 14049 : 2002 Examples of application of ISO 14041 to goal and scope definition and inventory analysis
ISO 14050 : 2002 Environmental management – Vocabulary
ISO 19011 : 2002 Guidelines for quality and/

OHSAS 18000 adalah suatu spesifikasi internasional sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3). OHSAS 18000 terdiri dari dua bagian, yaitu 18001 dan 18002. OHSAS 18001 adalah rangkaian pengujian K3 untuk sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Sistem manajemen K3 ini digunakan untuk membantu organisasi dalam mengontrol resiko-resiko kesehatan dan keselamatan kerja. OHSAS 18001 merupakan spesifikasi pengujian untuk sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. OHSAS 18001 dikembangkan untuk membantu organisasi dalam menjalankan kewajiban mereka terhadap keselamatan dan kesehatan melalui sikap yang efisien dan efektif.

Adapun keuntungan yang didapatkan dalam menggunakan OHSAS adalah :

  1. Mengurangi resiko keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas organisasi.
  2. Pengurangan yang potensial terhadap biaya.
  3. Jaminan yang sangat besar terhadap kesesuaian dengan kebijakan K3.
  4. Konsistensi dan pembuktian pendekatan manajemen terhadap resiko K3.

Berdasarkan hasil audit internal, didapatkan temuan-temuan yang berupa minor, mayor, dan improvement. Temuan yang berupa temuan minor diantaranya terdapat log book yang tidak ditandatangani, tidak ada record hasil kalibrasi, Quality Monitoring Scheme yang belum update, prosedur keadaan darurat tidak diuji coba secara teratur, terdapat aktivitas yang memiliki aspek penting namun tidak diidentifikasi, ICP tidak dikalibrasi, dsb. Temuan improvement yaitu berupa dokumen eksternal (Nestec) belum didstribusikan, beberapa form dan dokumen elektronik belum diregistrasi, terdapat dokumen lama yang belum distempel “obsolete”, beberapa checklist, log book, dan log sheet belum diberi nomor, dokumen masih berada di meja SO, dsb. Terdapat pula temuan yang termasuk temuan mayor, yaitu adanya aktivitas tanpa dokumen, tidak adanya surat pengangkatan MR, tidak adanya dokumen komunikasi internal, tidak adanya dokumen audit terhadap supplier, dan belum tersedianya dokumen mengenai pengendalian dokumen eksternal. Berdasarkan literatur, temuan mayor dapat menyebabkan suatu organisasi tidak lolos sertifikasi. Sehingga apabila dikaitkan dengan temuan mayor di PT. NI-PF dapat dikatakan bahwa PT. NI-PF belum dapat lolos dalam sertifikasi IMS. Namun, hal ini terjadi pada tahap audit internal pertama, sehingga apabila PT. NI-PF melaksanakan continual improvement dengan sungguh-sungguh maka perusahaan ini akan lolos pada audit eksternal yang berarti berhasil dalam sertifikasi IMS. Batas waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki setiap temuan berbeda-beda, disesuaikan dengan jenis temuan dan tingkat keparahan temuan. Secara keseluruhan, persentase implementasi IMS sudah mencapai 95,20%.

Sumber: Skripsi penerapan integrated management system (iso 9001, iso 14001, dan ohsas 18001) studi kasus pada produksi kopi instan di pt. nestle indonesia – panjang factory yang disusun oleh Intan Mayasari dari Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2007.

Tinggalkan komentar